pengganggu g20

“Saat Anda membaca ini, ribuan orang di seluruh dunia sedang membicarakan G20.” G20 adalah singkatan dari Faces of Twenty dan merujuk pada pertemuan resmi para pemimpin negara dengan ekonomi terbesar. Ini adalah para pemimpin yang berkumpul dan menyelesaikan masalah-masalah paling penting yang dihadapi oleh sejumlah besar orang, atau lebih tepatnya isu perdagangan dan perubahan iklim serta masalah terkait, serta hal seperti pandemi. Namun, ada juga yang disebut pengganggu G20. Atau pengganggu apa pun yang datang untuk mengacaukan pertemuan tersebut. Di bawah ini, artikel ini menjelaskan siapa para pengganggu atau spoiler itu dan seberapa besar tindakan mereka dapat memengaruhi ekonomi dunia. Siapa Pengganggu G20? Spoiler alert: hanya ada dua cara menghadapi pengganggu. Yang lain dalam bentuk dasar kelompok politik, atau bahkan sosial yang keluar untuk protes: pesta atau demonstrasi. Kelompok-kelompok ini ingin memberi tahu dunia dan pemerintah bahwa kehidupan kita bisa dilalui bersama orang-orang atau alam. Lalu mereka merasa tidak didengar dan selanjutnya kita melihat pria-pria dengan topi merah bertuliskan slogan anti-pemerintah berbaris di jalan raya. Pengganggu lainnya adalah peretas. Ini bisa menjadi siapa saja yang tahu cara menggunakan sistem komputer dan meretas situs web atau jaringan G20. Mereka mencoba memperlambat pekerjaan dan mencuri informasi rahasia besar. Hal ini erat kaitannya dengan kehilangan informasi penting, contohnya kehilangan data pribadi. Namun demikian, pertemuan G20 tetaplah sebuah pertemuan antara orang-orang dan organisasi yang berusaha sebaik mungkin, mendapatkan uang dengan segala cara. Mereka bisa berbohong atau menipu, kadang-kadang, dan mempromosikan atau memilih acara TV.

Tingginya taruhan dalam G20 disebabkan karena 80% dari GDP dunia dan 60% dari populasi dunia diwakili di sana. Para pemimpin G20 berdiri dengan prinsip-prinsip yang menentukan tingkat keberhasilan mereka (itu). Sebagai contoh, sebuah protes dapat merusak atau mengganggu dan bisa menyebabkan cedera pada individu maupun properti pribadi. Hal ini juga dapat menghambat pariwisata dan bisnis untuk bepergian ke negara tuan rumah G20. Memilih jalur ini tidak hanya mahal, tetapi juga dapat merugikan kondisi sosial-ekonomi daerah yang dilalui. Hanya itu yang mungkin memungkinkan peretas masuk ke sistem komputer G20, dan mengungkap beberapa data penting. Ini akan merugikan keamanan nasional kita serta keamanan ekonomi kita. Selain itu, desas-desus jahat semacam itu selama G20 dapat menyebabkan kepanikan dan kebingungan nyata di pasar mata uang internasional. Volatilitas yang lebih besar dalam harga input secara global akan berdampingan dengan konsumen dan perusahaan yang membuat keputusan ekonomi saat pendapatan sedang tertekan.